BELUM WAKTUNYA, MENDING KERJAIN PR KAMU

Mei 19, 2017

Apa kabar Indonesia ku yang sekarang? Kenapa makin banyak anak-anak di bawah umur yang lebih memikirkan masalah percintaannya dari pada sekolahnya ya?. Miris ya rasanya mereka yang notabennya harusnya fokus belajar tapi mereka
malah lebih giat untuk mendapatkan hati seseorang. Iya sih emang jatuh cinta itu milik semua orang, tapi mereka kan belum cukup usia untuk tahu masalah dan kerumitan-kerumitan lainnya saat sedang cinta-cintanya *ckck* khususnya anak-anak SD yang udah terlalu berat untuk mikirin masalah cinta, yang ujung-ujungnya kalau di tolak ada aja fikiran untuk bunuh diri, oemjih :"!!!!
Jaman-jaman gue dulu SD, masih suka yang namanya main uler tangga, main bekel, main karet, main demprak gunung, main pentak umpet, main kelereng, main tamagochi, main nitendo, dan main-main lainnya, dan itu super duper menyenangkan, gak rumit. Bukan malah kaya anak-anak jaman sekarang justru mereka lebih lihai main hati, main facebook, dan main-main yang belum pantas untuk usia dini :"
Come on nak, hidupmu bukan cuma untuk cinta-cintaan, belum waktunya nak. Waktumu sekarang itu main, sekolah, belajar, ngejar cita-cita bukan pacaran, dapetin hati kamu, bisa bersama kamu terus, aduh itu siapa yang ngajarin. *hiks*
Agak emosi emang kalau ngebahas soal beginian, etapi mau gimana lagi ya, khususnya anak-anak jaman sekarang darurat akan akhlak, darurat akan sopan santun, darurat akan berfikir positif dan dukungan-dukungan positif dari orang sekitar. Terlebih lagi sosmed membuat mereka terlanjur untuk lebih dewasa sebelum waktunya. Dengan adanya sosial media membuat semua orang, termasuk anak-anak lebih mudah masuk ke tempat-tempat yang gak semestinya mereka denger, mereka lihat, dan mereka pelajari. Dan beberapa youtubers yang kadang-kadang suka kelepasan ngomong yang gak baik.
Btw ini aku cuma beropini aja ya, gak bermaksud menyindir, tapi ada baiknya kita yang sudah dewasa lebih peka untuk kehidupan dan perkembangan adik-adik kita yang lebih banyak daruratnya. Meskipun media sosial yang ada sudah Internasional, ada baiknya lebih spesifik lagi memperhatikan soal tata cara penggunaan bahasa, karena yang kalian share ke orang-orang itu belum tentu adalah orang-orang yang sudah dewasa, harus bisa memperhatikan dedek-dedek emesh yang masih memiliki pemikirin belum tahu itu baik atau tidak. Gak cuma di sosmed aja sih, kadang di televisi juga bisa menjadi pemicunya. Sebenernya kelakuan anak-anak di usia belia ini tergantung bagaimana orang tua mendidik, lebih ke lingkungan mereka juga sebenarnya. Orang tua ada baiknya lebih mengenalkan mereka tentang agama, itu modal awal untuk mereka agar takut dengan Allah bukan takut di tolak *huh*

"Emang kamu fikir mendidik anak itu mudah, jangan sok menasihati deh"

Iya paham mendidik anak memang tak semudah berbicara atau beropini seperti ini, apa lagi aku yang memang belum jadi orang tua tapi anak itu kan titipan Allah, berhasil mendidik atau tidak itu ya karena orang tuanya, susah itu ada karena mindset saja, sebagai orang tua kita harus tahu bagaimana memberitahu anak bahwa itu gak boleh dilakukan, tega gak tega, mau gak mau anak perlu di didik sekeras mungkin, keras bukan berarti mengekang juga ya tapi lebih ke krisis antara anak harus bisa sopan dan nurut ke orang tuanya dari pada sebaliknya. Ajarkan sedari dini soal agama, kalau anak sudah di bekali dengan agama sejak dini, otomatis anak akan takut dengan orang tua, dan Allah, ya meskipun pada saat beribadah itu ada keterpaksaan untuk menjalankannya, tapi dari situ mereka akan sedikit demi sendikit belajar dan tahu gunanya dekat dengan Allah itu untuk apa. Batasi penggunaan sosial media ke anak, gapapa sih mereka menggunakan sosial media tapi orang tua pun wajib mengawasi si anak.
Anak jaman sekarang lebih sering nanya alasannya dari pada kaya jaman aku dulu yang pasrah terus nurut, kalau anak bertanya soal alasannya
"Kenapa kok gak boleh?"
Jawab saja, kasih pengarahan ke anak, dan beri alasan dan akibatnya juga.
Sebenarnya media sosial bisa berdampak baik untuk anak ketika si orang tua tetap mengawasinya dan bisa menjadi sahabat untuk si anak.
Jaman SD dulu, boro-boro main internet, hp aja gak punya, yang ada kalau gak lagi main ke rumah temen atau lagi gak tidur siang di suruh belajar, begitu pun pas jam 18:00 WIB - 19.00 WIB sudah harus belajar tiba-tiba temen manggil "Santi, Santi main yuk" lalu di jawab mama "mainnya besok aja, Santinya lagi belajar" padahal niatku mau jawab iya tapi apa daya keburu di jawab sama mama kaya gitu, kalah cepet huh. Btw dulu kalau aku  ngerjain PR kalau gak bisa atau gak selesai pada saat itu juga tangan menjadi sasaran untuk di pukul pake penggaris. *huft* dan jam 19:30 WIB harus sudah tidur, padahal ada sinetron yang aku suka tapi apa daya jam tidur sudah di atur mau gak mau harus tidur lebih dulu, jalan cerita cuma tau lewat temen-temen yang cerita di sekolah. *elahjadicurcol*

"Jangan membuat rumit masa kecilmu, karena sebaik-baiknya masa kecil itu adalah menikmati bagaimana kamu pernah menikmati hidup dan kamu mau kembali ke masa kecilmu dahulu"

"Masa kecilmu terlalu berat kalau harus kenal cinta dulu baru PR." 

Mengertilah nak, orang tua menyekolahkanmu itu agar kamu bisa mendapatkan masa depan yang lebih baik, karena pendidikan itu nomer satu soal cinta nanti aja deh belum waktunya nak.

You Might Also Like

0 WRITE A COMMENT

Flickr Images